ringkasan novel bukan salah hujan
Iniadalah perkara asas yang perlu kita kuasai sebelum kita dapat menjawab soalan perbincangan dengan memuaskan.Di bawak ini cikgu senaraikan peristiwa penting bagi Novel Pengabdian Bab 1; bahagian 1 hingga 12. Di samping itu cikgu selitkan nama watak, soalan konteks dan perbincangan. Bagi watak yang cikgu nyatakan itu, kamu mesti sudah sedia
Diatidak mengedip kepada Harry, ataupun melambai, atau memberikan salah satu sapaannya yang biasa. Dia tampak sangat keheranan dan cuma melongo menatapnya seperti yang lain ketika Harry lewat. Harry melewati pintu dan ternyata masuk ke dalam ruangan yang lebih kecil, yang di sepanjang dindingnya berderet lukisan para penyihir pria dan wanita.
Sistem 25 untuk soalan teka silang kata dari ringkasan yang diberikan gambaran umum tentang sesuatu. Sistem kita mengumpul soalan dan jawapan teka silang kata dan teka teki daripada silang kata yang popular, teka-teki yang terdapat di media massa, game Android dan lain-lain akhbar popular. (novel, drama, filem
RingkasanNovel Bulan (Tere Liye) Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast food, menonton serial drama, film, dan hal-hal yang disukai remaja. Tetapi ada sebuah rahasia kecil Seli yang tidak pernah diketahui siapa pun.
TahunTerbit :2014. Jumlah Halaman :440 Halaman. A. Tema. Tema novel Bumi ini mengisahkan petualangan RAIB dan 2 temannya SELI dan ALI, mereka anak SMA yang berpetualang di dunia paralel. Dunia paralel yang dimaksud yaitu Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, Klan Bintang, Klan Komet dan Klan Komet Minor.
Site De Rencontres Pour Les Rondes. Review Novel Hujan Tere Liye – Novel bertajuk Hujan merupakan karya Tere Liye yang berhasil menduduki Best Seller. Hujan ini berhasil diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada Januari 2016 lalu. Novel setebal 320 halaman ini, mengambil latar di tahun 2042 hingga 2050 dengan genre science fiction sci-fi yang mengisahkan dunia di masa depan penuh akan kecanggihan teknologi. Dengan kata lain, pesan manusia pun tergantikan dengan adanya keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir tersebut. Sinopsis Novel Hujan Tere LiyeKelebihan dan Kelemahan Novel HujanKelebihan Novel Hujan karya Tere LiyeKelemahan Novel Hujan karya Tere LiyePesan Moral dan Kesimpulan Resensi Novel Hujan Tere LiyeKisah PersahabatanKisah KasihKisah MelupakanBuku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Sinopsis Novel Hujan Tere Liye HUJAN Novel ini mengisahkan percintaan dan perjuangan hidup seorang perempuan bernama Lail. Ketika Lail baru berusia 13 tahun, dirinya harus menjadi seorang anak yatim piatu. Di hari pertama ia sekolah, ada sebuah bencana gunung meletus dan gempa dahsyat sehingga menghancurkan kota di mana ia menetap, bahkan merenggut nyawa ibu serta ayah Lail. Letusan Gunung Api Purba melebihi letusan dari Gunung Krakatau dan Gunung Api Tambora. Beruntungnya, ia berhasil ditolong dan diselamatkan oleh seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, Esok namanya. Ibu Esok tidak meninggal, tetapi kedua kakinya diharuskan diamputasi. Selama kurang lebih satu tahun dari bencana tersebut, Lail dan Esok tinggal di sebuah pengungsian, keduanya tidak terpisahkan bagaikan kakak dan adik, semua orang pun mengetahui mereka berdua. Keduanya pun kerap kali membantu petugas pengungsian. Sampai akhirnya, pemerintah memberikan pemberitahuan untuk menutup tempat pengungsian. Hal itulah yang menyebabkan Esok dan Lail menjadi terpisah. Lain akan menetap di sebuah panti sosial, sementara Esok nyatanya diangkat menjadi anak oleh salah satu keluarga. Di panti sosial di mana Lail menetap, dirinya mendapat seorang teman, tepatnya teman sekamarnya yang sangat ceria, lucu, dan penuh akan semangat membara bernama Maryam. Maryam mempunyai rambut kribo yang halus. Di panti sosial ada beberapa peraturan yang perlu dipatuhi dan dilaksanakan oleh Lail juga Maryam. Lail yang kadang kala merindukan sosok Esok, membuat mereka berdua mempunyai jadwal pertemuan yang terbilang rutin. Meski hanya satu bulan satu kali, tetapi bagi Lail, hal tersebut adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu dan berarti. Pertemuan keduanya sekadar berbagi cerita dari aktivitas atau kegiatan yang biasa masing-masingnya lakukan. Namun, sayangnya, jadwal rutin tersebut terpaksa berubah ketika Esok harus meneruskan pendidikannya di ibu kota. Lail dan Esok hanya berjumpa ketika liburan semester. Lail mencoba untuk menyibukkan dirinya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat. Kemudian, Lail dan Maryam mendaftarkan dirinya di sebuah organisasi relawan dan ternyata mereka adalah relawan yang paling muda. Tak hanya itu, keduanya pun mengukir prestasi, salah satunya adalah mereka ditempatkan pada sektor 2 di mana ada dua kota kembar terletak di hulu dan hilir yang dinyatakan berjarak 50 kilometer. Ketika itu, bendungan di hulu retak, lalu bilamana bendungan tersebut jebol, akan menghancurkan dua kota kembar tersebut. Memang hanya ada satu cara untuk mencapai hilir ketika itu, yakni berlari secepat mungkin dengan terjangan badai yang luar biasa kencangnya. Dengan keberanian dan aksi heroik yang dilakukan oleh Lail dan Maryam, keduanya berhasil memperingati kota itu dan jasa mereka nyatanya membuahkan perhargaan. Kesibukan yang dijalani Lail membuat dirinya mampu mengalihkan rasa rindunya pada Esok. Esok setiap kali datang untuk menemui Lail, menaiki sepeda dengan warna merah yang dulu ketika bencana kerap kali mereka gunakan, lalu dilengkapi dengan topi pemberian Lail. Esok menghampirinya tanpa terduga-duga. Namun, sayangnya, frekuensi pertemuan keduanya pun semakin jarang. Lail dan Esok hanya dapat bertemu selama sekali dalam satu tahun, itu juga apabila Esok tidak sibuk. Lail tidak pernah menghubungi Esok begitupun sebaliknya. Terkadang dirinya menanyakan kabar Esok pada ibu Esok begitupun dengan Esok. Usut punya usut, nyatanya keluarga yang mengadopsi Esok merupakan keluarga dari seorang wali kota. Singkat cerita, Esok yang sedang mengerjakan proyek sebuah kapal luar angka, hendak membawa penduduk di bumi ke luar angkasa guna menghindari bencana dahsyat yang dikhawatirkan akan melebihi gunung meletus pada masa itu. Bencana tersebut, yaitu di mana suhu bumi akan semakin memanas yang diakibatkan kerusakan lapisan stratosfer karena keegoisan para manusia bumi. Semenjak peristiwa gunung meletus, iklim di bumi sangat tidak terkendali. Para petinggi dari negara mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi KTT guna memecahkan personal tersebut. Akhirnya, para petinggi negara subtropis dan tropis berlomba mengirimkan pesawat hingga berkali-kali untuk mengeluarkan dan menyemprotkan gas anti sulfur dioksida di lapisan stratosfer. Dalam jangka yang terbilang singkat, hal tersebut memang membuat iklim kembali pulih, tetapi persoalan baru justru muncul. Esok dengan kecerdasan yang dimilikinya pun ikut andil dalam proyek tersebut. Namun, sangat disayangkan karena penduduk yang dapat pergi dari bumi tidaklah semua, melainkan dipilih secara random. Esok memiliki dua tiket dalam kapal tersebut. Hingga suatu hari, wali kota menghampiri Lail dan memohon pada Lail apabila ia diberikan tiket oleh Esok, wali kota itu meminta agar tiketnya diberikan pada anaknya, yaitu Claudia. Terjadilah kesalahpahaman dalam kejadian tersebut. Lail telah tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang dewasa, ia seakan memahami dengan perasaan yang tengah dialami dan dirasakannya. Lail membutuhkan sebuah kepastian dari Esok. kemudian, satu hari sebelum hasil pengumuman dari pemerintah, Lail tidak mendapati kabar dari Esok, perasaannya pun menjadi kacau. Di akhir waktu menjelang penerbangan pesawat itu, Lail malah memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan modifikasi ingatan. Ia ingin menghilangkan semua beban pikirannya dan menghapus itu semua dari ingatannya. Ternyata, Esok tengah menjalani proses pemindahan data sampai tidak dapat memberikan kabar pada Lail. Proses operasi tersebut tidak dapat dihentikan meskipun dirinya telah membuat banyak teknologi mutakhir di seluruh dunia. Namun, Esok terlambat. Akankah, Lail melupakan Esok? Bagaimana dengan semua kenangan manis yang mereka lakukan di masa dulu? Baca kelanjutan kisahnya di novel Hujan karya Tere Liye. JANJI Kita semua adalah pengembara di dunia ini. Ada yang kaya, pun ada yang miskin. Ada yang terkenal, ternama, berkuasa, juga ada yang bukan siapa-siapa. Ada yang seolah bisa membeli apapun, melakukan apapun yang dia mau, hebat sekali. Ada yang bahkan bingung besok harus makan apa. Akan tetapi, sesungguhnya di manakah kebahagiaan itu hinggap? Kelebihan dan Kelemahan Novel Hujan Kelebihan Novel Hujan karya Tere Liye Dalam setiap karya tulis novel, tentu memuat nilai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dalam novel ini terletak pada topik atau tema yang diangkat, dibungkus dengan bahasa yang ringan dan sederhana sehingga mudah dipahami. Walaupun novel ini memiliki halaman yang terbilang tebal, tetapi alur ceritanya sangatlah menarik perhatian dan minat para pembacanya. Alur ceritanya sesuai, tidak bertele-tele, dan tidak dipanjang-panjangkan sehingga pembaca tidak akan jenuh. Kemudian, ada beberapa bagian yang ceritanya terkesan dipercepat, membuat alur ceritanya sulit diterka-terka oleh pembacanya dan membuat penasaran. Tidak sedikit kejutan menarik yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Contohnya, yaitu pada saat terjadinya gunung meletus yang mengakibatkan musim dingin berlangsung lama. Hal itu karena adanya campur tangan manusia sehingga cuacanya berubah menjadi musim panas dan malah menyebabkan bencana serta kesengsaraan. Tidak ada yang mengetahui kapan musim panas itu berakhir, bahkan hujan pun tidak turun-turunnya membasahi bumi ini. Beberapa hal itu justru mampu membuat luas imajinasi para pembacanya. Terlebih, adanya berbagai teknologi canggih yang dimuat dalam novel Hujan ini. Contohnya, anting-anting yang memiliki fungsi sebagai pemandu online, kendaraan dengan tanpa sopir, alat komunikasi yang ditanam di tangan, dan tentunya masih banyak lagi teknologi mutakhir lainnya. Segala benda yang ada di novel ini seolah nyata dan terkesan akan ada di kehidupan ke depannya. Dalam hal ini, imajinasi liar dari para pembaca akan kembali bekerja. Kemudian, yang menjadi hal menarik lainnya adalah pada sampul belakang di novel ini pun tidak adanya sinopsis dan daftar isi. Hal tersebut yang justru menjadi daya pikat dan mengundang ketertarikan pembaca pada novel ini. Kelemahan Novel Hujan karya Tere Liye Kelemahan dalam suatu karya tulis bukanlah menjadi hal yang baru. Pasalnya, hal tersebut dapat terjadi pada hasil karya tulis siapapun, entah itu dari karya seorang penulis yang terkenal sekalipun. Demikian pula pada karya dari seorang penulis kenamaan yang satu ini, Tere Liye. Pada karya tulisnya yang bertajuk Hujan ini, terdapat beberapa kelemahan yang memuat di dalamnya. Penulis mengilustrasikan karakter dari sosok Lail dengan kurang kuat. Dalam hal ini, Lail hanyalah seorang gadis lemah, mudah menangis, dan tidak mempunyai sikap inisiatif. Mungkin dapat dikatakan apabila tidak adanya sosok Maryam, Lail bisa saja tidak dapat mencapai titik keberhasilan. Lail selaku tokoh utama, alangkah baiknya divisualisasikan sebagai sosok inisiator, bukanlah sebagai pengikut. Walaupun dalam cerita di novel ini, hasil akhir dari ajakan temannya itu baik pula. Selain itu, segala aspek yang memuat di dalamnya murni hanya membahas mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa menyinggung persoalan agama sedikitpun Namun, sang penulis menyebutkan bahwa seterkemuka dan secanggih apapun suatu teknologi, tidak ada yang dapat mengalahkan kekuasaan dari Tuhan. Hal tersebut bisa dikatakan bertentangan dengan persoalan yang telah disinggung sebelumnya. Terbukti bahwa di novel ini tidak adanya kegiatan yang menyinggung keagamaan, seperti bentuk ibadah atau berdoa. Ditemukan pula adanya kesalahan penulisan dan kalimat yang membuat pembaca menjadi bingung. Contohnya terletak pada halaman 120, tertulis bahwa tokoh Lail dan Maryam hendak ditugaskan pada Sektor 3, sementara di halaman setelahnya tertulis bahwa keduanya hendak pergi ke Sektor 4 sebagai penugasan pertama. Namun, terlepas dari itu semua, novel ini dikatakan sebagai salah satu bahan bacaan yang bagus dan bermutu. Hal itu karena sang penulis mampu menampilkan kemauan dan keinginan dari pembacanya untuk terus-menerus mengikuti kisah dari cerita di novel ini hingga akhir. Dengan kata lain, novel Hujan ini sukses memengaruhi pembaca. Si Anak Spesial Buku ini tentang Burlian, si anak keras kepala yang memiliki masa kecil spesial. Kelak dia akan mengelilingi dunia, menyaksikan betapa luasnya dunia dibanding kampung halamannya. Dari puluhan buku Tere Liye, serial ini adalah mahkotanya. Pesan Moral dan Kesimpulan Resensi Novel Hujan Tere Liye Di setiap kisah dari sebuah novel, tentunya sang penulis tak pernah luput untuk menyelipkan pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi para pembacanya, termasuk salah satu karya tulis dari Tere Liye yang bertajuk Hujan ini. Adapun pesan moral yang dapat dipetik dari kisah di novel ini, di antaranya Kisah Persahabatan Persahabatan, dikisahkan melalui persahabatan antara Lail dan Maryam yang menitipkan pesan akan suatu jalinan persahabatan dalam menjalani kehidupan di panti asuhan. Persahabatan digambarkan guna saling menguatkan dan membantu, baik dalam keadaan suka maupun duka. Dalam kisah di novel ini, tentu ada banyak hal yang dapat saling dimengerti dan dipahami antara dua orang sahabat sejati dengan tanpa berbicara sepatah kata pun. Kisah Kasih Kisah kasih yang tergambarkan di novel ini, yaitu mengenai makna sebuah cinta dalam diam antara sosok Lail dan Esok. Keduanya saling mencintai, tetapi tidaklah saling mengetahui sebab usia mereka yang masih terbilang muda. Ketika praduga terjadi, menerka-nerka sebuah perasaan yang terjalin antara satu sama lain, bahkan terbitlah sebuah rasa cemburu. Dalam novel ini tercantum, kenangan sama halnya seperti hujan. Saat hujan datang dan turun, tidak ada yang mampu menghentikannya. Bagaimana bisa kita menghentikan setiap tetesan air yang berjatuhan dari langit sebab kita hanya dapat menunggu sampai tetesannya terhenti. Kisah Melupakan Melupakan dalam novel ini dikisahkan dengan sosok gadis yang merasa sakit hati hingga akhirnya memutuskan untuk melupakan seseorang dengan cara yang kurang baik. Namun, ia pun akhirnya menyadari bahwa apa yang hendak dilakukan olehnya merupakan suatu kesalahan. Seperti yang tercantum di novel ini, ratusan orang pernah berada di ruangan tersebut, mereka meminta agar semua kenangan dan ingatannya dihapus. Akan tetapi, sebenarnya yang menjadi akar permasalahannya adalah bukan tentang melupakan, melainkan menerima. Apabila orang tersebut tidak mampu menerima, ia pun juga tak akan dapat melupakan. Selain itu, novel ini tidak hanya memuat jalinan antara sepasang anak muda, melainkan pula jalinan antara ibu dan anak, serta sebuah pertemanan. Pesan moral yang dimuat dalam novel ini sangatlah bagus. Hal ini menyadarkan bahwa untuk bahagia dan dalam hidup pun manusia perlu belajar mengikhlaskan. Dari awal hingga akhir, penuh akan kejutan dengan karakter tokoh yang kuat. Adapun tokoh yang ada dalam novel ini, di antaranya Lail, Esok, Maryam, Ibu dan Ayah Lail, Ibu dari Esok, Elijah, Ibu Suri, Pak Walikota, Ibu Walikota, dan Claudia. Selain itu, persahabatan antara Lail dan Maryam sangatlah kuat dan indah. Novel Hujan ini dapat dijadikan salah satu bacaan yang direkomendasikan, terlebih bagi penggiat hasil karya tulis dari Tere Liye. Itulah Resensi Novel Hujan Tere Liye. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari buku sebagai referensi bacaan, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber PULANG “Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di matanya.” Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.
Itulah mengapa hidup Randu tidak pernah baik-baik saja sejak hari ia kehilangan Rindu. Sampai suatu hari Nadi hadir dan melihat kekeliruan tersebut dalam diri Randu. Nadi mencoba mengembalikan pandangan-pandangan Randu tentang kesalahan di masa lalu, tentang hujan, bahkan tentang kehidupan. Nadi ingin Randu kembali percaya bahwa hujan bukan penyebab kepergian seseorang. Bahwa tidak semua yang terjadi saat hujan turun adalah salah hujan. Sebab hujan sendiri pun tidak pernah meminta dijatuhkan. Ia jatuh ke bumi karena permintaan orang-orang yang ingin menangis, tetapi tidak ingin sendirian. Untuk membaca novel yang berjudul "Bukan Salah Hujan " karya Ummuchan, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini. DOWNLOAD Baca Novel Bukan Salah Hujan karya Ummuchan Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Bukan Salah Hujan yang ditulis oleh Ummuchan. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Bukan Salah Hujan ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini. Ummuchan Novel
HomeBukuNovel & SastraNovel RemajaAtur jumlah dan catatanNovel BUKAN SALAH HUJAN OLEH UMMUCHANKondisi BaruMin. Pemesanan 1 BuahEtalase Novel RemajaJudul BUKAN SALAH HUJAN - UMMUCHANPengarang UMMUCHANPenerbit GRASINDOEdisi Juni 2018Halaman 235Kondisi BaruBahasa IndonesiaRINGKASAN "Itulah mengapa hidup Randu tidak pernah baik-baik saja sejak hari ia kehilangan Rindu. Sampai suatu hari Nadi hadir dan melihat kekeliruan tersebut dalam diri Randu. Nadi mencoba mengembalikan pandangan-pandangan Randu tentang kesalahan di masa lalu, tentang hujan, bahkan tentang kehidupan. Nadi ingin Randu kembali percaya bahwa hujan bukan penyebab kepergian seseorang. Bahwa tidak semua yang terjadi saat hujan turun adalah salah hujan. Sebab hujan sendiri pun tidak pernah meminta dijatuhkan. Ia jatuh ke bumi karena permintaan orang-orang yang ingin menangis, tetapi tidak ingin sendirian."Ada masalah dengan produk ini?ULASAN PEMBELI
Novel dan Hujan pun Berhenti – Novel remaja, identik dengan kisah asmara, persahabatan yang menggebu dan penuh mimpi. Tapi tidak berlaku pada novel karya Farida Susanty ini. Meskipun mengambil peranan remaja tapi, pada novel Dan Hujan pun Berhenti ini kamu tidak akan menemukan kisah manis atau lucu-lucuan khas masa putih abu-abu. Sebaliknya kamu akan disuguhkan banyak drama dan gejolak emosi atas kesedihan setiap karakternya. Bisa dikatakan, novel ini adalah gambaran sisi gelap yang kadang dilalui beberapa remaja sejak dini. Ketika di usia mereka seharusnya hanya disibukan oleh pendidikan dan pertemanan, namun pada novel bersampul hitam ini justru sebaliknya. Sebagai salah satu novel remaja paling suram yang terbit tahun 2007, novel ini cukup eksentrik dan menarik banyak perhatian. Berani tampil beda dengan novel teenlit atau chicklit biasanya, novel ini muncul dengan nuansa yang jauh dari elemen itu semua. Tentu, hal ini justru menjadikan novel dan Hujan pun Berhenti ini menjadi sangat unik. Sang penulis, Farida Susanty juga merupakan penulis muda berbakat kala itu yang memenangkan Khatulistiwa Literary Award. Hal ini juga yang membuat nama Farida Susanty sontak melambung tinggi dan dikenal oleh banyak orang. Melalui karya pertamanya ini, rupanya bisa dikatakan novel ini sedikit banyak menciptakan warna baru untuk novel yang audience pembacanya rata-rata remaja. Tidak seperti sekarang, dulu novel dengan genre ini termasuk masih langka terutama yang datangnya dari penulis Indonesia. Profil Penulis Novel dan Hujan pun BerhentiSinopsis Novel dan Hujan pun BerhentiNilai Moral dari Novel dan Hujan pun Berhenti1. Menghadapi Masalah, Bukan Menghindarinya2. Terbuka pada Orang Lain3. Melihat dan Mensyukuri Apa yang Telah Dimiliki4. Tidak Perlu Merasa Rendah Diri5. Mengontrol EmosiKelebihan Novel dan Hujan pun BerhentiKekurangan Buku dan Hujan pun BerhentiTertarik dengan Novel dan Hujan pun Berhenti?Buku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Profil Penulis Novel dan Hujan pun Berhenti Farida Susanty adalah nama di balik novel misterius bersampul hitam ini. Wanita kelahiran 1990 ini mengawali debut pertamanya sebagai penulis dengan novel dan Hujan pun Berhenti’ pada 2007 lalu. Dengan novel eksentriknya itu namanya semakin dikenal luas. Bahkan hingga saat ini pun novel dan Hujan pun Berhenti’ masih terus dicetak ulang dan masih terjajar rapi di jajaran rak buku untuk novel terbaik. Farida bahkan memenangkan penghargaan penulis novel berbakat pada 2007 atas novel yang sama. Tidak hanya itu, karya Farida Susanty lainnya seperti novel dan kumpulan puisi juga sering diterbitkan. Pada beberapa karyanya, Farida juga berkesempatan menjalin kerja sama dalam menuliskan karya dalam bentuk prosa, bersama Gus tf Sakai yang berjudul Perantau. Serta bersama Acep Zamzam Noor dengan judul puisi Menjadi Penyair Lagi. Tidak hanya prosa dan puisi saja, Farida juga pernah menerbitkan buku lain dengan judul Karena Kita Tidak Kenal 2010. Ada pula seri buku, The Journeys Kisah Perjalanan Para Pencerita 2011, The Journeys 2 2012 dan The Journeys 3 2013. Karya milik penulis Farida Susanty ini masih bisa kamu temukan di sejumlah toko buku dan juga situs online terpercaya seperti Gramedia. Novel dan Hujan pun Berhenti juga telah dicetak ulang dengan cover baru sebanyak 3 kali yang membuat novel ini jadi semakin fresh tapi tidak meninggalkan kesan misterius dan gelapnya. Buku ini diceritakan melalui sudut pandang dua tokoh utama yakni Spiza si gadis yang ingin mengakhiri hidupnya, dan Leo yang memutuskan untuk melawan seluruh dunia seperti keinginan. Lalu siapakah mereka? Apa yang terjadi sebenarnya? Kisah berjalan dari kedua remaja yang hidup pada dua sisi yang berbeda. Mereka tenggelam dalam kehidupannya masing-masing yang memuakan. Cerita berpusat pada karakter remaja laki-laki bernama Leo. Hidup dengan penuh kemewahan dan serba kecukupan rupanya tidak selalu menggambarkan kehidupan yang indah dan makmur. Sama halnya dengan Leo, dirinya merasa tidak memiliki kehidupan yang tak berguna. Leo adalah anak korban perceraian rumah tangga orang tuanya, sejak kecil telah ditempa dengan banyak hal yang berbau kekerasan, teriakan, dan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang tuanya. Tentu, bukan karena sengaja tapi Leo secara malang selalu ditempatkan pada situasi yang tidak ingin diketahui. Kehancuran rumah tangga orang tuanya membuat Leo tumbuh sebagai anak yang membenci semua orang di sekitarnya. Dia bahkan sering dianggap berandal atau preman di sekolah oleh teman-temannya. Berkelakuan tidak baik, merudung sesama, dan masih banyak kenakalan lain yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun dia tahu hal itu semata-mata hanya sebuah pelampiasan emosinya yang tak bisa dikeluarkan di depan orang tuanya. Leo si pembenci semua orang itu, pernah menyukai seseorang. Gadis yang pernah membuat dirinya bisa bernafas dan menemukan sisi baiknya. Iris, tapi sayangnya dia sudah pergi. Dan layaknya remaja rapuh tanpa pondasi, Leo pun terpuruk dan semakin membenci dunia dan seisinya. Kisah kehidupan masa lalu Leo yang pahit, rupanya tidak begitu menyedihkan. Kala dia menemukan bahwa ada seseorang yang sama terlukanya dengan dia. Seorang gadis bernama Spiza, yang rupanya teman satu sekolahnya. Entah apa yang telah dialami gadis itu, tapi kali pertama Leo bertemu Spiza, gadis itu mengaku akan bunuh diri nanti saat tidak hujan. Pertemuan mereka bukanlah pertemuan indah, Leo yang sedang berlumur darah karena dikeroyok geng sekolah lain tanpa sengaja melihat Spiza. Gadis itu sedang memasang teru teru bozu, boneka yang dipercaya bisa menangkal hujan dalam budaya Jepang. Dengan alasan karena Spiza ingin bunuh diri ketika hujan berhenti. Pertemuan kedua mereka, Leo lagi-lagi menemukan Spiza dalam usaha bunuh diri yang lain. Gadis itu menenggelamkan diri ke dalam bak kamar mandi sekolahnya yang sudah berlumur darah. Melihat Spiza, Leo lagi-lagi tak bisa tinggal diam. Bagi Leo, Spiza tampak mirip dengan sosok Iris yang hilang dari hidupnya. Sehingga, ada keinginan kecil dalam hati Leo untuk menjaga gadis yang selalu ingin mengakhiri hidupnya ini. Disisi lain Spiza membenci Leo karena selalu menghalangi usahanya untuk bunuh diri. Tapi setelah banyak pertemuan, perlahan Spiza juga mulai titik terang. Bahwa dalam kehidupannya dia tidak sepenuhnya sendirian. Orang seperti Spiza dan Leo keduanya bisa menemukan sisi yang sama dan mampu melengkapi kepedihan masing-masing. Meski tidak selalu sependapat. Ada banyak naik dan turun antara hubungan perteman keduanya yang perlahan saling menyembuhkan. Keduanya dekat karena luka yang sama, tapi juga sembuh karena hal yang sama. Tapi meskipun begitu, masih banyak permasalahan lain yang harus dihadapi. Ketika hujan benar-benar berhenti, manakah yang menjadi pilihan mereka. Apakah ingin melarikan diri dari kehidupan untuk selamanya saja, atau memilih hidup dan menghadapi segala permasalahannya? Ingin tahu bagaimana kisah selanjutnya? Baca kisah selengkapnya di sini yuk! Nilai Moral dari Novel dan Hujan pun Berhenti Kisah Leo dan Spiza sedikit banyak memberikan pelajaran pada kita sebagai pembaca, baik mengenai hubungan pertemanan dan dalam menyikapi masalah dalam hidup. Dari banyaknya moral kehidupan yang bisa kita pelajari, berikut ini beberapa nilai yang ingin diangkat penulis. 1. Menghadapi Masalah, Bukan Menghindarinya Dalam novel ini menceritakan kisah kedua remaja yang memilih menghadapi masalah setelah mereka melalui banyak hal bersama. Dari karakter Spiza, dia merupakan seorang gadis penuh kekecewaan dari dalam dirinya. Hingga sempat melakukan percobaan bunuh diri beberapa kali. Dengan pemikiran bahwa mungkin setelah meninggal dia tidak perlu lagi merasakan perih hidupnya. Tidak ada lagi orang yang akan mengecewakannya. Akan tetapi semakin mengenal Leo, Spiza ingin mencoba untuk menghadapi masalahnya. Spiza ingin menghadapi perasaan yang kalut dan sedih, dia juga ingin menghadapi ketakutannya sendiri. Oleh karena itu, setelah mengenal Leo, Spiza ingin mencoba menghadapi masalah dan bukan menghindarinya. 2. Terbuka pada Orang Lain Menyoroti kedua tokoh utama yang saling bergelut dengan kesedihan masing-masing. Bagi Leo dirinya adalah orang paling tidak beruntung di dunia, yang terjebak dalam lingkungan yang menyebalkan. Dimana tidak satu orang pun peduli padanya kecuali Iris yang akhirnya meninggalkannya juga. Bagi Spiza, dirinya adalah gadis paling malang karena selalu saja dikecewakan berkali-kali oleh orang terdekatnya. Tidak pernah memiliki kebahagiaan bahkan cita-cita dalam hidupnya. Akan tetapi, saat keduanya mau membuka diri dan melihat sekeliling. Mereka sadar bahwa mereka bukan satu-satunya orang yang terluka, bahwa ketika sebuah masalah menimpa, mereka bukan satu-satunya yang mengalami hal tersebut. Dengan terbuka, dan berdamai dengan orang lain dan juga masa lalu, keduanya mulai melihat titik terang hidupnya. 3. Melihat dan Mensyukuri Apa yang Telah Dimiliki Novel ini memang bercerita tentang kisah yang kelam dan sisi gelap dari kehidupan remaja. Yang mana hal itu berbanding terbalik dari hal yang biasanya dimiliki oleh kehidupan mereka. Namun dalam hidup memang selalu ada naik dan turunya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kita kehidupan tidak selalu berada di bawah, ada kalanya kita akan merasakan kebahagiaan juga. Walaupun hal tersebut kadang sulit untuk disadari ketika perasaan sedang begitu sedih, dan pikiran hanya selalu tertuju pada hal-hal buruk saja. Untuk itu, kita perlu belajar dari karakter Spiza supaya tidak menjadi sosok yang terlalu tertekan akan kehidupan hingga melakukan hal yang berbahaya. Sebab, pada akhirnya ketika Spiza mau melihat Leo, disana dia juga melihat bahwa ada sedikit harapan dalam hidupnya. Bahwa rupanya ada orang lain seperti Leo yang mau mempedulikannya. Selain itu, ketika kita sudah bisa memahami apa yang ada di sekeliling kita, membuat kita untuk bisa menemukan kebahagiaan. Bahagia memang sederhana, tidak selalu datang dari orang lain. Tapi yang sulit adalah menemukan kebahagian itu sendiri. 4. Tidak Perlu Merasa Rendah Diri Perasaan rendah diri yang cukup kuat di sini juga muncul di karakter Spiza sehingga dirinya merasa tidak layak untuk hidup. Gadis itu selalu ingin mengakhiri hidupnya supaya tidak ada lagi orang yang mengecewakannya dan begitu pula sebaliknya. Padahal perasaan rendah diri inilah yang justru membuat kita semakin terpuruk. Oleh karena itu, ketika sejumlah permasalahan terus menerus memburu, kita hanya perlu menyisihkan waktu sejenak untuk istirahat dan menenangkan diri. Jangan terlalu banyak berpikir, sebab hal itu akan membuat kita memikirkan hal yang kurang penting. Pikiran yang penuh tidak hanya memicu stres saja, akan tetapi juga dapat membuat sejumlah klaim atas diri sendiri mematahkan kita. Misalnya seperti merasa rendah diri dan menyalahkan diri sendiri. Maka dari itu ada baiknya, jika kita mencintai diri sendiri dan menerima segala kelebihan serta kekurangan di dalam diri. Supaya hati menjadi jauh lebih bahagia. 5. Mengontrol Emosi Selayaknya remaja yang masih menggebu-gebu, Leo sebagai remaja juga masih begitu menggebu-gebu dalam melakukan sesuatu. Terlalu cepat menyimpulkan dan mengambil keputusan. Sama saat dia memutuskan menjadi remaja yang bengal dan selalu bermasalah dengan siapa saja. Tindakan Leo yang begitu dipenuhi emosi menunjukan bahwa dirinya tidak bisa mengontrol amarah dan emosinya. Dia seolah ingin melampiaskan kemarahannya pada siapa saja. Tapi ketika dia bersama Iris, Leo berubah menjadi laki-laki yang pandai mengatur emosi. Sama saat dia bertemu dengan Spiza. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya ketika seseorang mampu mengontrol emosinya, dia akan jauh lebih bijak dalam mengambil sikap, bertutur kata dan juga ketika menjalin hubungan dengan orang lain. Seseorang yang mampu mengontrol emosi juga dinilai sebagai sosok yang dewasa. Oleh karena itu, banyak dari orang-orang yang pandai mengontrol emosi, dijadikan panutan oleh orang lain. Kelebihan Novel dan Hujan pun Berhenti Mengingat novel ini pertama rilis di tahun 2007, yang mana saat itu masih sedikit penulis yang menyoroti isu sosial seperti mental health seperti ini. Sehingga hal tersebut membuat novel ini begitu menarik dan berbeda dari novel remaja pada umumnya. Lebih dari itu premis yang diambil penulis sebenarnya sederhana, yakni dua orang yang saling terluka dan menjadi korban broken home bersatu untuk saling menyembuhkan dan menemukan tempat bersandar. Akan tetapi ide menarik ini diterapkan pada karakter yang masih muda dan rawan sehingga wajar ketika, dampak pada tiap karakter begitu kuat. Leo menjadi nakal dan bengal, Spiza bahkan ingin bunuh diri. Hal ini membuat cerita menjadi lebih nyata dan believable. Selain itu penggambaran setiap detail perasaan pada novel ini juga cukup baik. Kekurangan Buku dan Hujan pun Berhenti Dari segi teknis penulisan novel ini memiliki beberapa kekurangan, tapi salah satu hal yang paling signifikan adalah penggunaan huruf kapital yang berlebihan. Sebab, untuk penekanan kata atau menunjukan bahwa karakter sedang dalam keadaan marah atau kecewa. Sebenarnya tidak perlu menggunakan huruf kapital semua pada satu kalimat utuh. Hal ini dinilai beberapa pembaca terlalu berlebihan dan akan mengganggu saat kita membaca. terlebih lagi, pada beberapa pembaca yang tidak suka cara penulisannya, akan mengalami penurunan minat dan hilangnya emosi antara si pembaca dan cerita tersebut. Selebihnya, tidak ada kekurangan yang lebih mencolok. Untuk penyelesaian cerita, sebenarnya juga terlalu sederhana. Akan tetapi, hal ini masih bisa dimaklumi mengingat ini adalah karya pertama dari penulis. Tertarik dengan Novel dan Hujan pun Berhenti? Kendati isu yang diangkat dalam cerita ini sedikit terlalu berat bagi remaja, tapi memang bukan berarti hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sehingga dari sudut pandang dua karakternya penulis seolah ingin menyampaikan bahwa, besarnya peranan lingkungan hidup dan tempat tinggal kita bisa membawa dampak yang besar juga bagi kita. Bahwa hal seperti ini meskipun jarang, tapi sangat mungkin terjadi pada siapapun. Bahkan ketika mereka masih begitu muda. Terkadang orang tua atau orang dewasa yang ada di lingkungan tidak sehat’ merasa anak mereka akan baik-baik saja, karena belum paham masalah orang tua. Tapi siapa mengira, rupanya perceraian, kekerasan dan semua hal negatif yang kerap terjadi di dalam rumah dan sekitar kita bisa memberikan dampak besar yang merusak kesehatan mental anak. Maka dari itu, melalui buku ini penulis mengajak kita untuk aware akan pentingnya kesehatan mental yang nantinya mempengaruhi kesehatan rohani, jasmani hingga masa depan orang-orang tersayang. Terlepas dari tahun terbitnya yang sudah terlampau lama, dan kisah serupa yang mulai banyak bermunculan. Tapi novel dan Hujan pun Berhenti’ masih layak dan menarik untuk dibaca saat ini. cari tahu novel lain dengan tema yang sama di Gramedia. Grameds bisa mendapatkan novel dan Hujan pun Berhenti juga buku-buku sejenis lainnya di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Inka
Tere Liye adalah seorang penulis yang populer di tanah air. Karya-karyanya selalu masuk kategori best seller, termasuk salah satunya berjudul “Hujan.” Resensi novel Hujan ini berisi ringkasan cerita yang singkat, padat dan jelas. Tujuan suatu buku dibuat resensi adalah sebagai sarana untuk promosi. Di dalam resensi, biasanya dicantumkan sepenggal cerita yang ditulis dengan menarik agar memikat banyak orang untuk membeli buku tersebut karena ingin mengetahui kisahnya secara utuh. Identitas Buku Identitas BukuResensi Novel HujanKelebihanKekuranganSebarkan iniPosting terkait Kategori Keterangan Judul Hujan Penulis Tere Liye Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit Januari 2016 Desain Cover Orkha Creative Tebal halaman 320 halaman 20 cm Ukuran 13,5 x 20 cm ISBN 978-602-03-2478-4 Berat buku 500 gram Novel menceritakan tentang Esok dan Lail yang memerankan tokoh utama. Keduanya dipertemukan pasca gunung meletus di tahun 2042. Sedangkan, tokoh pendampingnya ada Maryam yang menjadi sahabat Lail, wali kota beserta istrinya, Claudia, Elijah, ibunya Lail, ibu penjaga asrama dan ibunya Esok. Efek letusan gunung sangat dahsyat karena memporak porandakan hampir seluruh isi bumi dan hanya menyisihkan 10% manusia. Selain itu, cuaca dan iklim menjadi kacau. Esok yang memiliki nama lengkap Soke Bahtera ini merupakan anak muda yang pintar dan jenius. Ketika berumur 16 tahun, ia berpindah ke ibukota untuk meneruskan sekolah. Akhirnya, ia bisa membuat mobil terbang untuk pertama kali. Lail adalah tokoh wanita yang sederhana, tinggal di panti sosial, menjadi relawan kemanusiaan dan mengenyam pendidikan di sekolah perawat. Ia menyimpan perasaan cinta yang mendalam selama bertahun-tahun kepada Esok, namun tidak bisa diungkapkan. Esok sendiri tidak memiliki waktu lebih walau hanya sekedar menemani atau menghubunginya karena kesibukannya. Cerita dengan latar di tahun 2042-2050 ini mengangkat genre science-fiction. Di dalamnya terdapat bumbu-bumbu kisah percintaan remaja. Selain itu, juga menceritakan dunia masa depan yang penuh teknologi canggih. Peran manusia sudah digantikan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Manusia semakin dimanja dengan teknologi yang ada, tidak perlu memasak, menjahit dan mengerjakan aktivitas lainnya. Namun, manusia tidak bisa lepas dari kodratnya memiliki berbagai jenis perasaan seperti sedih, cinta, senang, rindu, benci dan lain-lain. Inilah yang menimbulkan konflik dalam cerita. Pertama-tama, diawali dengan kedatangan Lail yang akan memodifikasi ingatannya di pusat terapi saraf. Saat ditanya, ia menjawab ingin melupakan tentang hujan. Kemudian, Lail menceritakan tentang kehidupannya dari terjadinya bencana alam sampai tiba di pusat terapi syaraf kepada Elijah yang merupakan paramedis senior. Kelebihan Topik yang diangkat dalam cerita dikemas dengan bahasa yang ringan dan gampang dipahami. Meskipun cukup tebal halamannya namun alurnya tetap bagus, sesuai jalan cerita, tidak dipanjang-panjangkan ataupun diperlambat sehingga tidak membosankan. Ada beberapa bagian yang ceritanya dipercepat. Jalan ceritanya sulit untuk ditebak sehingga membuat pembaca penasaran. Banyak kejutan-kejutan menarik yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Contoh, terjadinya gunung meletus menyebabkan musim dingin berlangsung panjang. Akibat campur tangan manusia, kini cuaca berubah menjadi musim panas dan menimbulkan malapetaka. Tidak ada orang yang tahu kapan musim panas akan berakhir. Hujan pun tidak kunjung turun membasahi bumi. Hal-hal tersebut mampu melambungkan imajinasi dari pembaca. Ditambah lagi kehadiran berbagai teknologi canggih seperti anting-anting yang berfungsi untuk pemandu online, kendaraan tanpa sopir, alat komunikasi yang ditanam di tangan dan masih banyak lagi lainnya. Semua benda-benda tersebut tampak nyata dan seolah benar-benar ada di masa depan. Ketiadaan sinopsis pada sampul belakang dan daftar isi mengundang daya tarik pada novel karena sukses membuat semua orang penasaran untuk mengikuti sampai akhir. Kekurangan Karakter Lail dalam cerita kurang kuat karena hanyalah gadis cengeng yang lemah dan tidak memiliki inisiatif. Tanpa adanya Maryam, Lail tidak mungkin mencapai keberhasilan. Alangkah baiknya, sebagai tokoh utama, Lail digambarkan sebagai seorang inisiator bukan pengikut. Meskipun dalam cerita ini hasilnya bagus. Semua aspek yang terkandung pada cerita hanya seputar ilmu pengetahuan dan teknologi saja tanpa menyinggung agama. Meskipun penulis telah menyebutkan bahwa secanggih apa pun teknologi itu tidak bisa menandingi kekuasaan dari Tuhan. Namun, sangat disayangkan tidak dijumpai aktivitas keagamaan seperti berdoa maupun beribadah. Alhasil, pembaca tidak mampu menebak agama dari masing-masing tokoh sehingga terasa ada yang janggal. Selain itu, masih ditemukan adanya typo. Ada juga kalimat yang menjadikan pembaca bingung. Contohnya pada halaman 120 ditulis bahwa Lail dan Maryam akan ditugaskan pada Sektor 3. Sedangkan, di halaman 135 tertulis Lail dan Maryam akan berangkat ke Sektor 4 untuk penugasan pertama. Semoga untuk kedepannya bisa diperbaiki kembali sebelum dicetak. Salah satu tanda bahwa novel itu bagus dan berkualitas adalah penulis bisa memunculkan keinginan dari pembaca untuk terus mengikuti cerita sampai tamat karena tidak mudah diterka kelanjutannya. Resensi novel Hujan ini membuktikan kesuksesan Tere Liye dalam mempengaruhi pembaca. sumber Harga Ready Mix
ringkasan novel bukan salah hujan